LinkJournal – Melemahnya Rupiah diprediksi akan mempengaruhi harga elpiji. Pasalnya sampai saat ini sebagian besar kebutuhan elpiji nasional masih didapat dari impor.
Pengamat Energi Universitas Indonesia Iwa Garniwa mengatakan, kenaikan harga Elpiji tersebut diperkirakan tidak dapat dihindari jika Pemerintah tidak cepat mengambil sikap.
"Menurut saya gas itu pasti naik. Belum lagi Elpiji itukan kebanyakan impor," tuturnya, Rabu (18/3/2015).
Menurutnya fluktuasi harga gas dunia selama ini mengikuti perkembangan harga minyak mentah. Sementara saat ini harga minyak mentah dunia mulai naik setelah menyentuh level terendahnya.
"Minyak dan gas itu saudara, kalau satu naik yang lain pasti juga akan naik," imbuhnya.
Iwa memandang, jika kenaikan harga gas terjadi, maka PT Pertamina sebagai produsen Elpiji akan terkena dampaknya. Pasalnya harga Elpiji 3 kg bersubsidi tidak bisa dinaikkan. Sementara pemerintah belum tentu menaikan dana subsidi Elpiji 3 kg. Selain itu kuota untuk Elpiji 3 kg tidak bisa dikurangi.
"Selain itu, konsumen ELpiji 12 kg juga mulai berpindah. itu menambah beban lagi," tukasnya.
Leave a Reply