Perkuat Bisnis, Trisula Akuisisi Ritel Fesyen Lokal

8aab6b65-90a7-47be-9ee4-fed04387f3f2.jpg?w=360&q=90

PT Trisula International Tbk (TRIS), produsen produk fesyen dan garmen seperti G2000, JOBB, dan Jack Nicklaus berencana mengakuisisi perusahaan ritel fesyen lokal untuk memperkuat bisnisnya tahun ini. Proses akuisisi sendiri ditargetkan selesai kuartal II 2015 dan dananya dipisahkan dari alokasi belanja modal sebesar US$ 1 juta yang disiapkan tahun ini.

"Ada satu perusahaan dan kami sedang mematangkan untuk dapat value terbaik. Tidak jauh dari retail company, yang cukup serius ada satu perusahaan lokal,” kata Lisa Tjahjadi, Presiden Direktur Trisula International tanpa mau menyebutkan nama perusahaan yang diincarnya, Rabu (28/1).

Satu yang pasti, Lisa mengungkapkan dana untuk mengakuisisi perusahaan tersebut dipisahkan dari alokasi belanja modal sebesar US$ 1 juta yang disiapkan tahun ini. Selain untuk mendukung penambahan kapasitas otomatisasi (mesin) yang sudah dilakukan sejak dua tahun terakhir, dana tersebut juga untuk mendukung pemasaran dan pengembangan merek.

"Pengembangan merek dan pemasaran itu kita anggarkan sebesar Rp 15 miliar. Sumbernya ada dari bank, standby loan. Kita perhatikan juga dengan posisi suku bunga yang masih tinggi, jadi kita coba optimalkan dana internal untuk operasional," jelasnya.

Pada pertengahan 2014, Trisula telah mengakuisisi Mido Uniform Pte Ltd untuk menggenjot bisnis ritel dan menambah kembali penjualan seragam. Mido Uniform ditargetkan mampu menjual Rp 48 miliar setiap tahun.

Kaji Penaikan Harga

Lisa juga mengungkapkan, pihaknya sedang mengkaji penyesuaian harga dengan menaikkan harga produk fesyen yang dijualnya sekitar 8 persen mengikuti perkembangan ekonomi. Tingginya biaya impor bahan baku yang mencapai 70 persen dari total bahan baku yang digunakan serta pelemahan rupiah dinilai cukup berdampak terhadap meningkatnya biaya operasional.

“Di sisi lain, penurunan harga bahan minyak (BBM) diperkirakan menurunkan beban sekitar 1 persen dari rasio terhadap penjualan,” kata Lisa.

Terkait komposisi penjualan, Lisa mengaku 80 persen produksi Trisula dijual ke luar negeri sedangkan sisanya untuk memenuhi permintaan domestik. Dia menyatakan pihaknya bakal terus menggenjot penjualan domestik untuk memperkuat posisi penjualan.

Tags: ,

Leave a comment