Hutchison Hampir Rampungkan Akuisisi O2

BN-HO193_hutchd_G_20150323230138.jpg

Linkjournal – Hutchison Whampoa, perusahaan milik miliarder Li Ka-shing, tinggal sedikit lagi merampungkan akuisisi operator seluler O2 asal Inggris dengan nilai $15 miliar. Angka ini akan menjadikan O2 perusahaan asing termahal yang pernah dibeli Li, pengusaha 86 tahun asal Hong Kong.

Seorang sumber pada Senin mengabarkan Hutchison akan segera mengumumkan kesepakatan ini. Hutchison adalah konglomerasi yang memiliki aset telekomunikasi di Eropa dan Asia, juga perusahaan energi dan pelabuhan. Januari lalu, Hutchison mengaku tengah berunding untuk membeli O2 dari Telefonica SA (Spanyol) senilai 9,25 miliar poundsterling tunai. Harganya bisa bertambah sampai 1 miliar poundsterling, yang akan dibayar kemudian jika operator seluler Three—perusahaan Inggris milik Hutchison—berhasil memenuhi target cash flow.

Dalam pernyataan terbaru, Hutchison mengaku masih berada dalam pembicaraan eksklusif untuk mengakuisisi O2. Perusahaan Inggris itu sendiri menolak berkomentar.

BN-HL698_0318li_D_20150317223746.jpgLi Ka-shing di Hong Kong, 26 Februari 2015.

Sejak era krisis finansial, Li telah membelanjakan miliaran dolar untuk membeli perusahaan utilitas di Eropa, termasuk perusahaan telekomunikasi, air, dan pengolahan limbah. Ia ingin mengincar aset yang nilainya relatif murah, sekaligus perusahaan dengan cash flow yang stabil.

Jika nilai $15 miliar tercapai, O2 akan menjadi akuisisi global paling mahal yang pernah dilakukan Li. Rekor sebelumnya adalah akuisisi unit distribusi listrik milik EDF Energy PLC senilai $9 miliar pada 2010.

Frank Sixt, Direktur Keuangan Hutchison Group, Januari lalu mengungkap dana untuk akuisisi ini akan datang dari pinjaman bank dan investasi dari lembaga mitra, termasuk firmaprivate equity. Hutchison akan melepas maksimal 30% saham O2 ke mitra-mitra baru itu.

Hutchison memasuki industri seluler Eropa pada 1994 dengan meluncurkan merek Orange di Inggris. Lima tahun kemudian, bisnis itu dijual untuk menggalang dana bagi investasi baru. Hutchison pada awal 2000-an mengeluarkan sekitar $25 miliar untuk membangun jaringan 3G di beberapa negara, termasuk Inggris dan Italia. Upaya ini membebani laba sektor seluler Hutchison selama hampir 10 tahun.

Li Ka-shing sendiri sedang berupaya melakukan restrukturisasi Hutchison dan perusahaan induknya, CK Hutchison Holdings Ltd. Kedua perusahaan itu telah melantai di bursa Hong Kong. Restrukturisasi bertujuan melepas aset real estate milik keduanya, lalu melakukan listing terpisah.

Leave a comment