Lima Pemasok Cabai di Padang Monopoli Harga

lg.php?bannerid=51&campaignid=11&zoneid=15&loc=1&referer=http%3A%2F%2Fm.okezone.com%2Fread%2F2015%2F03%2F18%2F320%2F1120540%2Flima-pemasok-cabai-di-padang-monopoli-harga&cb=348581cc97

LinkJournal – Sumatera Barat merupakan pengonsumsi cabai paling banyak, menu-menu khas Ranah Minang ini dengan rasa pedas, akibat tingginya permintaan cabai membuat para pemasok memainkan peran menjual dengan harga yang tinggi yang berdampak pada inflasi, apalagi disaat mendekati bulan puasa harganya bisa mencapai Rp100 ribu per kilogram.

“Cabe dan beras merupakan komoditas penyebab inflasi tertinggi di Sumatera Barat. Kami juga punya data cabai petani Sumatera Barat 99 persen dijual ke luar Sumbar hanya 5 persen yang menjual di dalam. Kekurangan ini dipenuhi cabai dari Bengkulu dan Jawa,” ujar Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno saat melihat harga cabai di Pasar Raya Padang, Rabu (18/3/2015)

Kemudian, Irwan mengungkapkan ada lima pengusaha cabai yang memasok cabai dari luar ke Sumatera Barat dalam sehari satu pengusaha itu memasok 500 kilogram (kg).

“Mereka ini mengendalikan harga di pasaran, kita tidak tahu berapa besarnya harga cabai ini, karena mereka memonopolinya sehingga harga bisa mahal melebihi harga nasional dan kita tidak tahu harga sebenarnya yang berdampak pada inflasi,” terang Irwan.

Menghadapi masalah tersebut Pemerintah Sumatera Barat dan Pemerintah Kota Padang membagikan bibit cabai untuk 3.000 rumah di Kota Padang. Masing-masing rumah mendapatkan 10 tanaman cabai dalam polibeg. “Diperkirakan ada 12 kali panen dan harapan kita mereka tidak membeli lagi cabai di luar tapi cukup memanfaatkan cabai yang ditanam dalam pekarangan rumah, ini upaya menjaga agar tidak terjadi inflasi,” tuturnya.

Selanjutnya Korem Wirabraja 032 juga membuat gerakan menanam cabai

dan ribuan benih cabai dibagikan ke warga Sumatera Barat melaluhi Kodim-kodim, Koramil dan Babinsanya. “Selain itu juga membagikan pupuk organik untuk menjadikan cabai lebih subur,” ujarnya.

Kemudian untuk Pemerintah Provinsi Sumatera Barat akan membangun gedung tempat menjual hasil tani di pasaran terutama cabai dan beras yang sering langka di Pasaran. “Di sini nanti masyarakat bisa membeli langsung cabai dan beras dari petani tidak lagi melalui pedagang. Ini memangkas tengkulak yang selalu menghantui petani dan pembeli. Harga tidak tinggi petani tidak merugi, rencananya akan dikelola oleh BUMD,” pungkasnya.

Leave a comment